UNTUK SEBUAH PERENUNGAN
Ribut Achwandi
Dalam bingkai sejarah
namamu hadir dalam kenangan manis
semanis senyumanmu
Dalam pahit getirnya bangsa
kau tetap tegar menatap senja
Putra sang fajar
kamanakah duliku
ketika kini tak lagi damai bangsaku
Kau maha karya Sang Pencipta
yang diturunkan ke bumi
umtuk sebuah impian yang enyah kini
Keperkasaan sang fajar
telah benar-benar memporandakan kami
Kiranya engkaulah itu
sang putra fajar
yang mampu meredam amarah sang kala
Dalam getar suara lantangmu
kau tunjukkan pada dunia
kita bukan bangsa cengeng
Kita punya bangsa ini
kokoh berdiri meski di atas badai
Siapa kiranya lagi
yang membuat bangsa lain
mengulum senyum takzim mereka
Siapa kiranya lagi
yang mampu menegakkan dada
tanpa kesombongan tunjukkan kita mampu
Putra sang fajar, kemana pergimu
begitu jauhnya kau tinggalkan kami
hingga luluh lantaklah kami
Menjadi berai dalam kecamuk
amuk yang tak henti
oleh sebab nasib kami yang tak tentu
Karena perjuangan kami terus saja sia-sia
karena perjuangan kami harus dihadapkan
kekuasaan
Kami mati terbunuh oleh bangsa sendiri
Dalam duka kami hanya mampu
mengenangmu pahlawan kami
Tangis kami sudilah kiranya
engkau menyekanya
dengan sapu tangan merahmu
Yang mengobarkan jiwa kami
untuk tetap merdeka
Sungguh,
kami rindu kemesraanmu
yang begitu manis
Sungguh
kami rindu hangatnya rengkuhanmu
dalam lantang bicaramu
Sungguh,
kami rindui semua yang telah engkau
bingkai dalam kenangan masa lalu
Namun
sepahlah kini harapan kami
menemukan engkau sang putra fajar
Sumber : speedy4speedup.blogspot.com